Resensi Film:
Bismillahirrahmanirrahim
Song Soo-jung adalah
seorang produser yang sedang menjalani tahun ketiganya di sebuah perusahaan
kecil. Keahliannya adalah membuat film tentang cerita orang-orang yang unik. Dia
membuat film-film tersebut dengan harapan suatu hari bisa menjadi salah satu
rakyat Korea yang berhasil meraih penghargaan Oprah Winfrey. Namun sepertinya
dia sedang berada di akhir harapan dari harapannya itu. Setelah berbulan-bulan
dia tidak mendapatkan bayaran, dia pergi dari kantor dengan membawa kamera
untuk membuat cerita tentang singa yang sedang makan daging di Afrika sana. Di
tengah perjalanannya, tepatnya ketika dia tertidur di stasiun kameranya dicuri.
Melihat si pencuri, Song Soo-jung mengejarnya dan saat menyebrang jalan dan dia
hampir tertabrak truk kontainer apabila tidak diselamatkan oleh lelaki
berpakaian kemeja Hawai yang mengaku dirinya sebagai “Superman”.
Si Superman mengaku bahwa
dia telah kehilangan kekuatan supernya karena si Botak telah menanamkan pecahan
batu kryptonite di bagian belakang
kepalanya yang membuatnya menjadi seorang manusia biasa tanpa kekuatan super. Tetapi
kehilangan kekuatan bukan berarti membuatnya tidak aktif untuk ikut berperan
menjaga bumi dari serangan global warming
dan selalu menolong orang. Soo-jung bisa melihat ini akan menjadi sebuah
cerita yang menarik dengan sedikit sentuhan dan arahan, akhirnya dia membuat
film berjudul “Superman menyelamatkan bumi” yang dia prediksi akan menjadi film
dokumenter dengan rating yang tinggi.
Tetapi di akhir pembuatan
film, Superman mengalami serangan kejang-kejang seperti biasanya, tetapi kali
ini mengharuskannya dibawa ke rumah sakit karena stock obatnya habis. Setelah
kepalanya di rontgen, terlihat
penyebab Superman selalu kejang-kejang, di kepalanya bersarang sebuah peluru.
Akhirnya, cerita
sesungguhnya mengapa Superman (nama aslinya Lee Hyuk-Suk) bisa menjadi ‘abnormal’
seperti ini mulai terkuak. Dua tragedi besar yang membuat Hyun-Suk trauma dan
membuat dia percaya bahwa dia Superman sesungguhnya. Ketika Lee kecil, dia
melihat film Superman bersama ayahnya, seorang yang berkata jika Lee menghitung
sampai 100, dia akan menjadi seorang Superman. Kemudian ayahnya meninggal dalam
sebuah tragedi tembak menembak, dan Lee pun ikut tertembak di bagian belakang
kepalanya. Ajaibnya, Lee tetap hidup bersama peluru bersarang di kepalanya.
Beberapa tahun berselang,
istri dan anak perempuannya meninggal pada tragedi kecelakaan mobil. Istrinya
langsung meninggal, namun putrinya masih bertahan. Di tangah kobaran api, Lee
berkata kepada putrinya untuk berhitung sampai 100, Lee akan berubah menjadi
Superman untuk menyelamatkannya. Sayangnya, saat dia berlari menuju mobil
dengan alat pemadam api, namun peluru yang bersarang lama di kepalanya
membuatnya kejang-kejang dan terkapar di jalan. Kesakitan terkapar di jalan dan
mobilnya meledak bersama putri serta istrinya. Tidak adak satupun dari warga
sekitar yang menolong Lee dan putrinya.
Momen itu yang kemudian
membuat trauma mentalnya sehingga Lee percaya dia adalah Superman. Lee mengisi
hidupnya dengan kepercayaan bahwa dialah Superman. Soo-jung mengikuti usaha Lee
untuk menolong orang-orang dengan mengenakan pakaian anehnya. Dengan “usaha
super”nya Lee berharap orang-orang bisa mengikuti contoh perbuatannya yang
ternyata selama ini tidak ada yang mengikutinya, mereka justru berpikir bahwa
Lee aneh dan gila. Tetapi semua berubah dan harapan Lee terwujud setelah dia
hampir kehilangan harapan menolong polisi yang terjepit mobil tiba-tiba semua
orang di sekitarnya bersama-sama mebantu Lee.
Namun, ketika Lee berusaha
menolong anak dari gedung yang terbakar, memaksa Lee untuk pergi sendiri. Di
tengah kepungan api yang menjilat-jilat Lee tidak bisa menemukan jalan keluar,
sehingga dia memutuskan untuk meloncat melalui jendela dengan seorang bocah di
pelukannya, naas Lee mendarat dengan kepalanya terlebih dahulu. Dari situ Lee
terbang kembali ke masa lalunya untuk menyelamatkan masa kecilnya dari peluru
yang telah menembak kepalanya. Dia pun kembali dengan menyelamatkan seorang
bocah. Di rumah sakit, dada Lee menjadi memiliki tanda “S” (layaknya supermen
di kaosnya). Setelah kematian Lee, dia masih tetap menjadi “Supermen” dengan
mendonorkan semua organ tubuhnya, seperti; jantung, hati, ginjal, dan
lain-lain. Dengan sikap Lee mendonorkan itulah, Soo-jung pun terinspirasi untuk
selalu berusaha menolong setiap orang sesuai kemampuannya.
Dari kenangannya Soo-jung
teringat kata-kata Lee Hyun-Suk ketika mereka pertama kali bertemu "Kekuatan
tidak bisa membuka pintu besi yang besar, namun cukup kunci yang kecil bisa."
Wallahu
a’lam bish shawab
0 komentar:
Posting Komentar